Postingan Populer

Kamis, 01 Agustus 2019

KARYA PUISI M.Ekhsani (MTV)


karya M.Ekhsani (MTV)


Retaknya gading hati

Mentari datang menghampiri ku
Ketika waktu bicara bagai nada semu
Suram kelabu warna embun yang jatuh di wajah ku
Hamparan bencana menerpa hati yang gunda merindu
Mata batin menembus bagai belati
Duduk termenung sudah tiada guna lagi
Air mata bicara bagai melodi
Terasa tajam seperti menusuk diri ini









Rindu asmara hati

Pulang ku ketika wajah sudah menua
Arti hidup yang kauberi sudah tiada guna      
Rinduku yang kau balas dengan kesedihan lama
Angan ku sudah kau buang bagai durjana

Hidup denganku kau bilang sudah tiada guna
Aku hanya terdiam mendengarnya
Hati yang sudah ku jaga
Kini kau hancurkan dengan mudah oleh sebuah kata-kata








Dunia fatamorgana

Alamku hidup bagai di kecam oleh durjana
Hidup bagai gerak langkah tiada guna
Kesadranku yang mulai hilang direbut angan
Kehidupan yang kurasa seakan bukan kesenangan
Kegelisahan yang membuat diriku bingung dengan keadaan
Duniaku hilang bagai di telan kenangan
 Ambisiku hilang tak tau arah tujuan
Gerak langkah ku mulai terkuasai oleh keadaan










Laut rindu

Derasnya ombak kehidupan yang menerpa
Membisu tiada kata untuk terucap menyapa
Meninggalkan kenangan diatas deburan ombak kehidupan
Menghilang bagai anganku yang terhimpit oleh keadaan
Membekas bagi memmori kenangan
Dirimu hanya bisa meninggalkan kerinduan
Tiada akhir ucap kata yang kau berikan
Diriku hanya bisa menunggu dengan keadaan yang menyakitkan
Rindu yang ku punya sebagai obat penghilang kesedihan






Ambisi yang hilang

Aku tertinggal bagai kehidupan yang semu
Menerpa angan yang tak pernah ku temu
Hidup berjalan bagai detik yang tak menentu
Terdiam ku sejenak membisu
Memandang alam seakan hilang semua impian
Harapan yang ku punya seakan ingin ku hapuskan
Tiada lagi ambisi yang ku inginkan
Semuanya telah hancur di telan angan










Jarak kehidupan

Lagkah kehidupan yang tak panjang
Hanya melintas hingga tak terbayang
Tersirat suratan takdir yang telah ditetapkan
Membuat hati seakan bimbang dengan kehidupan
Noda dosa yang pekat di hati yang hitam
Membuat jiwa seakan takut dengan kematian
Beribu dosa sudah tak terhitung dilakukan
Hanya pintu taubat yang ingin ku gengam








Embun yang hilang

Rasa sejuk kini kian menghilang
Perihal rindu tak pernah datang
Duduk ku terdiam dibawah kursi yang kupandang
Kehampaan kian menggantarkan usang yang tak pernah hilang

Rintikan air embun yang kian tak terlihat
Membuat kesejukan yang indah tak pernah kudapat
Hanya bekas dan bayang yang bisa kulihat
Hadirmu kini kian kudapat








Ku butuh hadirmu

Angan yang jatuh bagai tak bisa ku miliki
Jeritan hati sudah tidak bisa ku ganti
Hampa kian terasa menghampiri
Kenangan hanya jadi sebuah memori

Mawar yang kupunya hanya engkau yang telah pergi
Ucap ku telah habis dan tak berarti
Kehilangan yang hanya bisa kudapati
Senyum mu kini kian membayang di memori ini






Buku harian ku

Tak bisa merasakan
Namun,slalu terlewatkan
Tanganku yang dipenuhi kenangan
Hanya mampu melukiskan dalam tinta hitam

Putihnya kertas,menjadi sejarah singkatku
Penuhnya memori hidupku
Kutuliskan bagai cerita laluku
Hamparan kenangan harian slalu tergores dibukuku

Semu sepi yang slalu kudapatkan
Tak pernah merasakan impian yang ku inginkan
Hanya terdiam duduk menyaksikan kebodohan
Merekam setiap tragedi dalam buku harian




Keadaan yang menyakitkan

Terlelap ku merasakan kepedihan
Kehancuran yang baru sekarang kurasakan
Keegoisan yang membuat ku jatuh dalam jurang kegagalan
Terpuruk yang selalu menghantarkan kesedihan

Embun pagi yang mulai terbit
Hidup ini serasa terhimpit
Keadaan ini menghantui ku sedikt demi sedikit
Membuat gerak sukmaku semakin sulit






Nama : M.Ekhsani
Mahasiswa iain bengkulu
No hp/Wa : 082376989543
Fb :Iksansani
               
             https://youtu.be/FQdX9hD3kuw


Pejuang Impian part 3 🤠

 Part 3 Pejuang impian Untuk malam ini,  Mungkin secarik kertas menjadi sebuah coretan kata mimpi, Secangkir kopi menemani hangatnya malam i...